Social Icons

Blog Keris Pusaka;silakan call/sms ke nomor;087855335960 @ 081235415435

Pages

Selasa, 04 Desember 2012

Keris Berhawa Aura Panas

Ada pertanyaan dari seorang pembaca :

" Apakah yang dimaksud dengan hawa panas pusaka terhadap pemiliknya, seperti apa contohnya, apa akibatnya dan bagaimana langkah penanganannya untuk mengatasi hal itu ? "


Ulasannya sebagai berikut :

Hawa panas pada pusaka maksudnya adalah hawa panas dari aura yang ditimbulkan oleh sebuah pusaka.

Dalam pembuatan keris dan pusaka-pusaka lainnya seringkali memang disengaja supaya hawa panas tersebut muncul. Secara fisik keris hawa panas pusaka sengaja dimunculkan dengan cara menambahkan bahan meteorit dalam logam campuran keris. Selain itu hawa panas itu juga bisa berasal dari sosok gaibnya yang memang berhawa aura panas. Jadi hawa panas ini juga bisa ada pada benda-benda gaib lain selain jenis-jenis keris, seperti batu akik tapak jalak, misalnya. Ada juga sosok bangsa jin yang auranya panas, yang membuat orang tidak betah tinggal di rumah, warung dan toko sepi pengunjung, dsb. Jadi selain berasal dari jenis campuran logamnya, hawa panas ini juga berasal dari karakter sosok gaib keris yang berwatak keras dan berwibawa.

Dalam pembuatan keris, hawa panas ini memang ada, kadarnya saja yang tidak sama pada setiap keris. Hawa panas ini lebih terasa pada jenis-jenis pusaka yang bertuah untuk kesaktian, penjagaan gaib dan kewibawaan. Pada keris-keris bertuah kerejekian dan kesepuhan hawa panas ini kadarnya lebih rendah, sehingga terkesan teduh, malah banyak yang terkesan dingin / anyeb seperti keris kosong.

Hawa panas ini dimaksudkan supaya kerisnya dan pemiliknya berkesan berwibawa (dan tampak angker). Cocok untuk orang-orang yang menjadi penguasa atau pemimpin / pejabat. Hawa panas ini juga erat kaitannya dengan penyatuan keris dengan kesaktian kebatinan dan kanuragan pemiliknya, yang akan membuat pemiliknya lebih bersemangat, lebih mantap dalam bersikap, lebih bertenaga dan tidak cepat lelah, dan tajam instingnya. Tetapi hawa panas ini juga dapat mempengaruhi temperamen, menyebabkan orang menjadi mudah marah, berangasan atau mudah terpancing emosinya.

Karakter keris yang keras dan panas dan sifat energinya yang tajam bukanlah sifat-sifat negatif dari sebuah keris, sehingga kondisi itu tidak dapat diredam dengan menggunakan keris tindih. Keris-keris itu memang sengaja dibuat begitu sesuai dengan pribadi manusia pemiliknya dulu. Hanya saja manusia pemiliknya yang sekarang yang tidak cocok dengan keris-keris jenis tersebut. Karena itu sebelum membeli / menerima sebuah keris, selain menilai jenis tuahnya, kita juga harus dapat menilai karakter keris itu, supaya keris yang akan kita miliki benar-benar sesuai dengan kepribadian dan jalan kehidupan kita.

Pada jaman dulu banyak keris yang dibuat berhawa aura panas dan angker untuk menaikkan wibawa keris dan pemakainya. Tetapi pada jaman sekarang sebaiknya dihindari memelihara keris yang berhawa aura panas. Ketika kita sedang sehat atau masih berusia muda, aura panasnya akan menambah wibawa dan semangat psikologis kita, tetapi juga mempengaruhi temperamen, menyebabkan mudah emosi. Namun ketika kondisi tubuh kita sedang lemah, atau karena kondisi usia yang sudah tua, kita akan menjadi mudah sakit-sakitan karena tubuh kita tidak dapat mengimbangi aura panasnya. Aura panas keris juga dapat berpengaruh pada anggota keluarga yang tubuhnya atau psikologisnya sensitif, dan dapat juga membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman.

Keris-keris yang berhawa aura panas lebih cocok untuk kalangan muda dan yang aktif aktivitas fisiknya, bukan untuk orang-orang tua yang sudah pensiun / mandito, karena pada kondisi fisik yang sudah tua dan yang sudah tidak aktif beraktivitas secara fisik, akan berefek menguras energi, membuat cepat lelah fisik dan pikiran, dan dalam jangka panjang dapat melemahkan / merusak organ-organ tubuh bagian dalam.

Pada jaman dulu orang-orang lebih mengerti mengenai perkerisan, sehingga mereka yang merasa sudah tua dan ingin mengaso (mengurangi aktivitas keduniawiannya), akan mewariskan keris-keris jenis ini kepada yang masih muda. Mereka hanya akan menyimpan keris-keris yang bersifat kesepuhan saja, atau tetap menyimpan keris-keris bertuah kewibawaan, tetapi yang hawa auranya tidak panas.

Hawa aura panas keris tidak berhubungan dengan tingkat kesaktian keris, karena hanya merupakan pancaran aura karakter keris yang berwatak keras dan berwibawa. Hawa aura panas dan angker lebih terasa pada keris-keris jawa yang dibuat di Jawa Barat. Keris-keris yang dibuat di Jawa Tengah biasanya hawanya teduh. Sedangkan yang dibuat di Jawa Timur hawa auranya biasanya lebih panas daripada yang dari Jawa Tengah, tetapi tidak sepanas yang dari Jawa Barat, tetapi energinya lebih tajam (berkaitan dengan kesaktian gaib keris).

Hawa panas ini akan banyak teredam dengan menyelubungi keris berikut sarungnya dengan kain hitam. Tetapi ini akan menjadi perlakuan yang tidak pantas dan tidak enak dilihat.

Pada sebagian orang hawa aura panas keris diakali dengan menambahkan butiran emas ke dalam mulut naga pada keris berdapur naga, atau memberikan mendak dan salut yang berlapis emas (atau disepuh emas), atau memberikan kalung emas di bagian gagangnya. Tetapi efektivitas pemberian emas itu tidak banyak meredam hawa panas keris, karena hawa panasnya masih tetap terasa.

Keris-keris yang hawa auranya terlalu panas, yang bisa menyebabkan orang menjadi berangasan mudah marah, secara umum sebaiknya tidak dipelihara. Tetapi yang hawa panasnya sedang, mungkin akan bermanfaat untuk menaikkan wibawa pemiliknya, menambah tenaga dan semangat.

Untuk mempelajarinya berikut pengetahuan tentang resiko pengaruh hawa panas keris terhadap pemiliknya dapat dicoba menanyakan langsung kepada keris-keris yang bersangkutan dengan cara yang serupa dengan menayuh keris, kemudian dicoba dengan olah rasa (kepekaan rasa) untuk membedakan keris-keris yang berhawa aura panas dengan yang tidak, bisa juga dicoba membedakan keris-keris yang beraura panas dengan yang berenergi tajam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI MASUKAN UNTUK MENUNJANG KARYA