Social Icons

Blog Keris Pusaka;silakan call/sms ke nomor;087855335960 @ 081235415435

Pages

Jumat, 28 Desember 2012

MACAM PENATAAN NAMA PAMOR

Macam-Macam Penamaan Pamor
Pamor Luluhan
Pamor Luluhan adalah jenis pamor yang terjadi karena dalam proses pemanasan sewaktu penempaan saton keris suhunya terlalu tinggi. Bahan besi dan bahan pamor terlalu menyatu erat, tidak sekedar menempel berhimpitan, sehingga batas antar besi dan pamor sukar terlihat dengan mata telanjang.

Pamor Miring

Pamor miring adalah pamor yang lapisan-lapisan saton-nya; besi-pamor-besi-pamor dst. Melintang atau tegak lurus dengan permukaan bilah keris. Penamaan untuk pamor ini berdasarkan teknik pembuatannya.

Ragam pola pamor yang bisa dibuat dengan teknik pamor miring antara lain : pamor Adeg, Blarak Ngirid, Ron Genduru, Ujung Gunung, dan Raja Abala Raja.

Kata ‘miring’ pada istilah miring bukan berarti condong seperti menyebut tiang bambu miring, melainkan miring dalam artian orang tidur miring.

Pamor Mlumah

Pamor Mlumah adalah pamor yang lapisan saton-nya; besi-pamor-besi-pamor dst, mendatar atau sejajar dengan permukaan bilah keris atau tosan aji lainnya. Jadi pamor mlumah adalah penamaan salah satu teknik penempaan pada pembuatan pamor.

Ragam pola gambaran pamor yang dapat dihasilkan dengan cara penempaan pamor mlumah diantaranya adalah : pamor Wos Wutah, Ngulit Semangka, Udan mas, Uler Lulut dan Sumsun Buron.

Pamor Puntiran

Pamor Puntiran bisa digolongkan sebagai pamor miring. Teknik pembuatan pamor puntiran hampir sama dengan pamor miring. Bedanya sebelum disatukan dengan baja inti keris, saton-nya di punter (dipilin) dahulu.

Pamor  yang bisa dihasilkan dengan teknik ini antara lain : Pamor Lawe Setukel, Tunggal Kukus, dan Buntel Mayit.

Pamor Rekan

Pamor rekan adalah pamor yang pola gambarannya direncanakan lebih dahulu oleh empu  pembuatnya. Biasanya, perencanaan pola pamor ini berdasarkan atas pesanan calon pemilik keris dan si empu tinggal merekayasa teknik pembuatannya.

Contoh pamor rekan atau pamor anukarta, antara lain : Pamor Udan Mas, Blarak Ngirid, Ri Wader, Naga Rangsang, Kupu Tarung, Ron Genduru, Lar Gangsir, dan Ujung Gunung.

Pamor Tiban

Pamor tiban adalah pamor yang pola gambaranya tidak direncanakan lebih dahulu oleh empu pembuatnya. Biasanya, si empu hanya bekerja dengan teknik dasar pembuatan pamor tanpa merekeyasa bentuk pamor yang sedang dibuat, sambil terus berdoa. Bagaimanapun bentuk gambaran pamor yang akan terjadi kemudian dianggap sebagai anugerah Tuhan.

Jika ditinjau dari segi teknisnya, pamor tiban tergolong pamor mlumah. Contoh pamor tiban diantaranya adalah pamor Pulo Tirta, Pedaringan Kebak, Wos Wutah, Ngulit Semangka, Tunggak Semi.  Jenis-jenis pola pamor tiban yang dianggap baik dan langka adalah pamor Raja Gundala, Nur, Ratu Pinayungan, Slamet dan Kendit Gumantung.

Pamor Sumber

Pamor Sumber adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya berupa bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan. Pada permukaan sebuah ganja, jumlah bulatan-bulatan yang menyerupai mata kayu itu paling sedikit enam buah. Pamor sumber tergolong baik dan dicari para pecinta keris, karena dipercayai dapat membantu mendatangkan rezeki .

Pamor Winih

Pamor winih adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya berupa bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan,semacam “mata kayu”.
Pamor winih tergolong baik dan dicari orang, karena konon jika ia memulai suatu pekerjaan akan bisa selesai dengan baik. Kata Winih berasa sari kata bahasa Jawa yang berarti benih atau bibit.

Pamor Ceblokan

Pamor Ceblokan atau pamor titipan adalah pamor yang menyelip masuk antara pamor lain. Secara umum, untuk menyebut pamor keris atau tosan aji lainnya, tidak perlu menyebutkan pamor titipan-nya, melainkan hanya nama pamor yang dominan saja.

Misalnya, pada pamor Wos Wutah, tetap saja disebut Pamor Wos Wutah meskipun dalam pamor itu terselip beberapa pamor titipan seperti Gaibul Guyub, Slamet, Kruta Mesir, Krudung atau pamor lainnya.

Istilah pamor ceblokan banyak digunakan di Surakarta dan sekitarnya, sedangkan istilah pamor titipan pada umumnya dipakai oleh pecinta keris di daerah Yogyakarta.

Keris yang diberi pamor ceblokan biasanya bukan keris yang bermutu tinggi. Sebab seorang empu biasanya merasa berkeberatan menambahkan pamor ceblokan bila keris buatannya tergolong keris yang adikarya.

Pamor ceblokan biasanya dibuat atas permintaan pemesan, bukan karena kemauan si empu, kecuali bila si empu merasa keris buatannya tidak sempurna.

Pegat Waja

Pegat waja merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan keris yang retak pada sisi tajam bilahnya. Cacat ini serupa dengan keadaan kayu lapis yang sering terkena hujan dan kepanasan, sehingga lepas lapisan-lapisannya. Keris pegat waja tergolong cacat dan tidak disukai oleh sebagain besar  pecinta keris.

Bagian yang retak biasanya terjadi karena tidak menempelnya dengan sempurna, antara saton dan lapisan baja yang menjadi inti keris. Ini terjadi karena pada saat penempaan suhunya kurang tinggi.

Oleh kebanyakan pecinta keris, keris pegat waja dinilai bertuah buruk. Orang yang memiliki atau ketempatan keris atau tosan aji semacam itu akan mudah mengalami salah paham, mudah curiga dan mudah silang sengketa dengan orang lain, termasuk dengan keluarganya sendiri. Olah karena itu, banyak keris yang cacat semacam ini di larung.

Larung dapat diartikan membuang dengan cara menghanyutkan ke sungai besar atau laut. Menurut tata cara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keris yang akan dilarung lebih dahulu dibersihkan kemudian dibungkus dengan kain putih bersama kembang telon dan secuil kemenyan. Keris itu lalu dihanyutkan di tengah sungai atau di laut yang diperkirakan tidak akan terinjak orang.

Pegat waja juga disebut pancal pamor, tetapi cacat itu berbeda dengan pamor yang nglokop. Pada keris pegat waja yang lepas adalah saton dan inti bajanya. Sedangkan pada pamor nglokop yang lepas adalah bahan pamor dan besi pengikatnya.

Pancuran Mas

Pancuran Mas adalah salah satu motif pamor yang pola gambarannya menempati dua bagian keris sekaligus, yakni di bagian bilah dan bagian ganja keris.
Gambarnya pamor itu berupa garis lurus dari ujung sampai ke pangkal bilah yang bersinggungan dengan ganja. Kemudian di bagian ganja, garis itu seolah terbelah menjadi dua, Jadi, secara menyeluruh gambaran pamor itu serupa lidah ular yang bercabang.

Bagi penggemar keris, pamor Pancuran Mas ini dinilai baik untuk para pedagang dan pengusaha. Banyak diantara pecinta keris yang beranggapan bahwa pamor ini memiliki tuah yang dapat membantu pemilik keris itu mencari rezeki.

Pamor Munggul

Munggul pamor adalah pamor yang bentuknya seperti bisul,menonjol dari permukaan bilah keris atau tombak. Ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau atau sedikit lebih besar. Pamor Munggul ini keras sekali. Dikikir dengan kikir baja biasa tidak dapat hilang , karena besar kemungkian terjadi karena adanya kandungan titanium dalam kadar yang tinggi pada benjolan tersebut.

Pamor Munggul tergolong pamor yang dianggap baik, langka dan sukar didapatkan. Selain pada keris buatan Jawa, pamor munggul sering kali juga ditemui pada badik-badik dan keris buatan Bugis dan Luwu. Orang Bugis menyebutnya dengan istilah pamor tumbuh, atau pamor hidup, karena jika diperhatikan benar, pamor munggul  itu memang tampak semakin besar dari tahun ke tahun.

Banyak pecinta keris yakin, jika sebilah keris ada pamor munggul-nya, tentu keris itu dibuat dengan bahan pamor dari bongkahan batu bintang atau batu meteor bermutu tinggi, karena besar kandungan titaniumnya.

Pamor munggul yang terletak di bagian gandik atau kembang kacang, tidak lagi disebut pamor munggul, melainkan memiliki nama sendiri. Jika pamor munggul itu hanya sebuah, disebut pamor Simbang Patawe. Sedangkan, jika ada dua buah, disebut Simbang Kurung, dan jika ada tiga buah disebut Simbang Raja.

Dibandingkan dengan pamor munggul yang terletak di bagian lain, yang ada di bagian gandik atau kembang kacang ini dianggap lebih tinggi nilainya dan dengan demikian lebih tinggi pula nilai mas kawinnya.

Pamor munggul diperkirakan terjadi karena bahan pamor yang digunakan adalah batu meteor yang kebetulan memiliki kadar titanium tinggi. Ketika keris itu baru selesai dibuat, permukaan pamor itu masih rata dengan permukaan bilahnya. Tetapi setelah ratusan tahun, dan besi bilah itu semakin  aus termakan karat, sedangkan bagain pamornya tidak, pamor itu semakin lama akan menonjol ke permukaan bilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI MASUKAN UNTUK MENUNJANG KARYA