KERIS JAKA LOLA
JAKA PRATAMA, KANGJENG KYAI,
nama salah satu pusaka Kraton Yogyakarta, berdapur
Sengkelat Luk 13, warangkanya dari kayu Timoho dengan
pendok emas bertahtakan Raja Werdi. Keris ini merupakan
duplikat (putran) dari KK Sengkelat yang dibuat
dihalaman Kraton, tadinya milik Penembahan Mangkurat,
kemudian ditarik ke Kraton dimasa Sri Sultan HAMENGKU
BUWONO V.
JAKA SURA, EMPU, EMPU
yang hidup dijaman Majapahit, tinggal dikabupaten
Jenu, Majapahit, sehingga dikenal juga dengan nama EMPU
Adipati Jenu. Keris buatannya mempunyai ciri, Garis
Ganjanya datar termasuk Ganja Wuwung, bagian sirah
cecak meruncing dibagian ujungnya, ganja ini berukuran
“agak gemuk” disbanding dengan ukuran bilah kerisnya.
Ukuran bilahnya sedang, pamornya rumit dan halus. Besi
yang digunakan hitam legam berserat halus, bilah keris tidak
terlalu menunduk dibanding dengan keris buatan Majapahit lainnya.
Kalau membuat kembang kacang selalu berbentuk Nguku
Bima, lambe gajahnya panjang, blumbangannya agak dalam,
begitu pula sogokannya dalam dan panjang, bagian
janurnya dibuat tajam. Tikel alisnya juga dalam, secara
keseluruhan keris buatan Empu ini berpenampilan keras
gagah walau ukuran bilahnya tergolong kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERI MASUKAN UNTUK MENUNJANG KARYA