Keris merupakan sebuah senjata tajam yang terbuat dari paduan (alloy) logam pilihan jenis tertentu yang menyimpan sejuta nilai histories yang tinggi. Melihat sejarah Bangsa Indonesia
bahwa keris terbukti mampu mengalahkan senjata api (senjata modern
waktu itu). Ini merupakan satu bukti bahwa sebuah keris memiliki
kekuatan yang tidak dapat diremehkan begitu saja. Kalau masih ada yang
beranggapan bahwa senjata keris merupakan senjata masa lampau yang
sangat lemah kekuatannya itu merupakan persepsi yang tidak benar.
Senjata tajam sekarang
seperti pedang, tombak, pisau, golok, dan banyak lagi tidaklah sama
dengan keris dalam hal kekuatan dan keampuhannya. Perbedaannya sangat
jauh sekali, mulai dari komposisi kimia yang terkandung sampai dengan struktur mikro penyusunnya. Hal ini disebabkan karena pemilihan material, proses pembuatan dan perlakuan (heat treatment) yang jauh berbeda.
Penelitian tentang kekuatan sebuah keris sudah banyak dilakukan yang menunjukkan adanya keunikan dalam struktur mikro.
Dan inilah yang ternyata menjadikan kekuatan sebuah keris sangat luar
biasa. Kekuatan dari senjata tajam berupa keris ini adalah mampu menahan
beban tekan yang tinggi, beban puntir yang tinggi, beban tekuk (bending) yang tinggi, beban momen yang tinggi. Dengan kata lain sebuah keris ternyata mampu untuk menahan dari semua jenis pembebanan.
Senjata
tajam sekarang apakah ada yang sudah dapat memenuhi semua pembebanan
tersebut diatas? Senjata tajam sekarang belum ada yang mampu membandingi
atau melebihi kekuatan keris pusaka. Ini merupakan suatu pertanyaan
besar mengapa senjata sekarang belum mampu menyamai atau bahkan melebihi kekuatan senjata keris.
Rahasianya terletak pada proses pembuatannya. Sebenarnya material dasar
dari keris juga sangat menentukan kekuatan dari keris tersebut. Namun
proses pembuatan juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan sebuah keris
bahkan lebih signifikan dari pada material dasarnya.
Pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan hasil bahwa cara membuat keris menurut empu zaman dahulu yaitu dengan cara bahan baku pembuat keris dari bentuk batangan dipipihkan terlebih dahulu, lalu dilipat-lipat
seperti halnya melipat selembar kertas. Semakin banyak menggunakann
lipatan maka kekuatan sebuah keris akan semakin tinggi. Jadi semakin
tinggi kekuatan sebuah keris berarti dibutuhkan lebih banyak lipatan.
Proses pembuatan lipatan sebanding dengan waktu
(lama pembuatan). Semakin banyak lipatan otomatis akan memakan banyak
waktu untuk mengerjakannya. Makanya pada zaman dahulu dalam pembuatan
sebuah keris saja dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun yang disesuaikan dengan kekuatan sebuah senjata keris
yang ingin diciptakan.
Proses
pembuatan sebuah keris secara garis besar adalah sebagai berikut: dari
material dasar berupa logam dengan berbagai paduan seperti baja dan juga bahan meteor dipanasi sampai suhu austenisasi. Penentuan suhu austenisai ini sangat tergantung pada kandungan Carbon yang terdapat pada material dasar tersebut.
Setelah mencapai suhu austenisasi
bahan keris dipipihkan dengan cara dipukul berkali-kali sampai
permukaannya tipis dan datar. Lalu bahan tersebut dilipat menjadi dua
bagian dan dipipihkan sampai tipis dan datar lagi dengan cara dipanaskan
terlebih dahulu. Proses ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin
tergantung seberapa kuat keris yang ingin diciptakan. Semakin banyak
jumlah lipatan yang dilakukan maka kekuatan sebuah keris akan semakin
baik.
Dengan
menggunakan metode lipatan-lipatan tersebutlah yang ternyata menjadikan
sebuah keris akan mampu menahan pembebanan dari semua jenis pembebanan
yang tidak dimiliki oleh senjata tajam masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERI MASUKAN UNTUK MENUNJANG KARYA